Globalisasi Pemanasan Global
“Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai dari sekarang”
Perubahan iklim atau pemanasan global ( global warming ), memang jadi materi yang tak ada habisnya untuk dibahas. Berbagai media, baik itu cetak maupun elektronik menyinggung tentang hal tersebut. Para ahli juga mengadakan berbagai seminar terkait hal tersebut. Bahkan baru- baru saja menjadi topik utama dalam pertemuan antara para pemimpin dunia di bali (The Bali Road Map). Tetapi apakah kita benar – benar mengetahui apa itu sebenarnya pemanasan global, karena tentu tidak akan berguna setiap “kampanye” yang dilakukan, jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan pemahaman tentang pemanasan global itu sendiri.
Sebenarnya apa itu pemanasan global ?
` Tuhan telah menciptakan atmosfir dengan kandungan gas-gas tertentu. Atmosfir
inilah yang berperan besar menciptakan iklim di permukaan bumi. Lapisan atmosfir (terutama lapisan ozon) ini berfungsi menyaring sinar-sinar yang berbahaya dari luar angkasa dan juga sebagai penghantar panas yang menyalurkan panas yang diterima bumi dari cahaya. Bila komponen-komponen pembentuk atmosfir ini diubah maka akan mengubah sifat-sifat penghantar panasnya. Beberapa jenis gas bersifat mengikat panas. Bila jumlah komponen gas-gas yang mengikat panas tersebut meningkat, maka akan terjadi peningkatan panas di muka bumi.
Sederhananya, bayangkan kita hidup di Bumi ini sama seperti hidup di dalam rumah kaca, kalau ‘rumah kaca’ yang membuat kita tinggal menjadi bertambah tebal dan tebal, sehingga panas yang seharusnya dibuang keluar terjebak di dalam ‘rumah kaca’?, Pastinya menjadi bertambah panas.
Bagaimana terjadinya ?
Komponen penyusun “rumah kaca” kita adalah: uap air, CO2, metana, ozon dan unsur-unsur lain. Peningkatan temperatur rata-rata bumi, yang umumnya disebabkan oleh efek rumah kaca mengakibatkan panas yang diterima bumi dari matahari tidak dapat dipancarkan kembali karena terperangkap oleh senyawa gas tertentu yang terdapat di udara, antara lain Uap Air, Carbon Dioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Ozon, Kloroflorokarbon (CFC) dan sejumlah gas-gas lainnya. Gas-gas ini biasa disebut gas rumah kaca.
Seiring dengan kemajuan jaman, komponen ini bertambah, CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil, metana dari pertanian dan kegiatan industri lain-lain.
Manusia berperanan besar dalam mempengaruhi tingkat pencemaran udara tersebut. Asap kendaraan, asap pabrik dan asap pembakaran pusat-pusat pembangkit listrik di kota-kota besar merupakan salah satu sumber pencemaran yang dilakukan manusia. Penebangan hutan yang tidak terkendali mengakibatkan berkurangnya sarana penyaringan udara, dan keadaan tersebut pun mengakibatkan terganggunya siklus air.
Bahkan saat kita menonton tv, menggunakan AC, menyalakan lampu, menggunakan hair dryer, memasak makanan dengan microwave dan penggunaan listrik lainnya yang secara berlebihan, maka kita juga ikut andil dalam menambah tingkat efek rumah kaca.Karena ternyata, kegiatan ini semua memerlukan penggunaan tenaga listrik yang umumnya dihasilkan oleh bahan bakar minyak bumi atau batu bara. Penggunaan listrik yang berlebihan memerlukan lebih banyak bahan bakar dan batu bara yang
berarti lebih menambah pencemaran.Sampah yang kita buang pun dapat
menambah pencemaran, karena sampah tersebut dapat menghasilkan gas
metana yang merupakan salah satu gas yang dapat mengakibatkan efek rumah
kaca.
Akibat yang ditimbulkan
Kadang kala perubahan yang kecil dapat memberi dampak yang besar. Sebagai
contoh bila seseorang tidak menggosok giginya dalam satu hari tidak akan terjadi
perubahan yang banyak pada giginya namun kalau ia tidak menggosok giginya
selama sebulan tentunya ia dapat menderita sakit gigi, kalaupun tidak langsung mengakibatkan sakit tentu tetap akan mengalami perubahan fisik..
Hal yang sama dapat terjadi dengan perubahan temperatur global. Jika temperatur meningkat diatas normal dalam beberapa hari tidak akan menimbulkan masalah yang berarti. Namun jika peningkatan temperatur itu terjadi pada waktu yang panjang maka
bumi akan mengalami masalah yang serius. Akibat lain adalah penyimpangan variabilitas iklim, ketika musim hujan air hujan akan lebih banyak atau bisa kurang, sebaliknya musim kemarau harusnya kurang hujan,justru hujan masih banyak. Juga awal,berakhirnya,sertaperiode musim hujan/kemarau sering menyimpang dari kebiasaannya
Perubahan temperatur sekecil apapun dalam waktu yang lama dapat merubah iklim. Secara global panas akan naik dan hujan lebih banyak turun karena terjadi lebih banyak penguapan. Namun disetiap daerah akan mengalami pengaruh yang berbeda akibat perubahan iklim tersebut yang tentunya akan memberikan akibat yang berbeda pula. Diantaranya yang terparah adalah :
Peningkatan suhu muka bumi
Naiknya permukaan laut lebih cepat
Gelombang udara panas dan kekeringan yang mengakibatkan berkurangnya sumber-sumber air
Bencana-bencana alam yang dasyat seperti banjir dan erosi
Meningkatnya potensi terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh panas dan menyebarnya penyakit menular yang disebabkan oleh serangga dan tikus di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdapat penyakit tersebut
Punahnya berbagai hewan dan tumbuhan yang tidak mampu bertahan akibat perubahan iklim
Perubahan siklus cuaca yang mempengaruhi sektor ekonomi dengan
berubahnya jadwal bercocok tanam terutama di negara-negara berkembang karena belum tersedianya sarana pengairan yang baik.
Menipisnya lapisan Ozon sebenarnya tidak mempengaruhi pemanasan global
secara langsung. Namun akibat menipisnya lapisan ozon akan mengakibatkan
semakin banyak sinar ultra violet yang masuk dan sampai ke permukaan bumi.
Sinar ultra violet yang berlebihan akan mematikan phitoplankton di laut yang
berfungsi mendaur ulang gas karbondioksida seperti layaknya hutan-hutan di
daratan.
Apa yang harus dilakukan ?
Permasalahannya sekarang apakah kita cukup tahu dengan apa yang sedang terjadi sekarang ini?.Jangan sampai semua “kampanye “ yang telah dilakukan hanya sekedar lewat saja. Lebih parah lagi kalau global warming akibat manusia ini dibisniskan. Misalnya dengan salah satunya jual beli carbon emisi, seolah jual beli sesuatu yang tidak ada gunanya. Juga adanya pinjaman utang Bank Dunia atau IMF untuk mengatasi penggundulan hutan dll, yang seharusnya tidak diperlukan. Semua ini bisa saja nantinya dianggap sebagai jebakan dari negara adidaya dan super power, serta negara maju yang selama ini memakai carbon seenaknya. Dan menjerat hutang ke negara miskin.Atau jangan – jangan kita tahu tetapi tak mau tahu. Ini yang lebih berbahaya. Jaminan kehidupan anak cucu kita nanti ada ditangan kita. Walaupun Pemanasan global bukanlah sesuatu yang dapat dimusnahkan secara total setidaknya dengan meminimalkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pemanasan global kita sudah cukup membantu masa depan anak cucu kita.
Kita semua dapat berperan dalam mencegah atau menanggulangi dampak pemanasan global. Sebenarnya penanggulangannya sederhana saja, yaitu dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian barangbarang yang menimbulkan gas rumah kaca dan gunakanlah enegi sehemat mungkin. Berikut ini adalah beberapa contoh yang dapat anda lakukan untuk menguragi dampak pemanasan global:
Periksalah kendaraan anda secara rutin agar dapat bekerja dengan
efesien dan tidak menghasilkan terlalu banyak gas-gas yang
berbahaya.
Jika memungkinkan gunakanlah sepeda atau gunakanlah kendaraan
bermotor seperlunya saja.
Matikanlah lampu atau peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan.
Peralatan ini mungkin tidak menimbulkan gas rumah kaca, tetapi
pembangkit tenaga listriknya barangkali menggunakan bahan bakar
yang menghasilkan gas rumah kaca.
Lakukan daur ulang. Sampah yang tidak didaur ulang akan
menumpuk dan menghasilkan gas metana; ditambah lagi barang – barang
yang di daur ulang membutuhkan energi yang lebih sedikit
dalam memproduksinya dari pada barang-barang yang dibuat dari
awal.
Tanamlah pohon atau tanaman lainnya sebisanya, karena pohon dapat
menghirup karbondioksida dan menghasilkan oksigen
Janganlah membakar sampah, karena akan menghasilkan CO2.
Penyuluhan / sosialisasi tentang akibat pemanasan global
Pendisiplinan kesadarn masyarakat tentang penghijauan
Dan masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk menimalisir pemanasan global tersebut.
Kesimpulan
Sayangnya walaupun diadakan berbagai seminar, kampanye, pertemuan – pertemuan yang dilakukan beribu orang penting di dunia, bahkan seandainya kita telah menghabiskan 2 jam lebih untuk menonton film “An Inconvenient Truth” karya sang penerima Nobel, Al Gore yang mempopulerkan global warming, tak akan berguna (apalagi hanya sebuah makalah singkat seperti ini), bila tidak dilandasi kesadaran dan pemahaman akan pentingnya mengetahui apa itu pemanasan global dan apa saja dampak yang diakibatkannya. Dengan paham, setiap individu akan dapat mngetahui apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan .Dan dengan sadar, setiap orang akan dapat mencegah dirinya tergoda melakukan setiap tindakan yang dapat meningkatkan pemanasan global.
Hal diatas tentu saja dapat dilakukan. Mengenai pengetahuan, bukankah setiap orang sudah memilikinya, paling parah setidaknya kita mengetahui bahwa pemanasan global itu sangat “berbahaya” . Nah, peran para pelajarlah yang harus dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tersebut. Para pelajar itu ( setidaknya dari SMP sampai yang duduk dibangku kuliah ) tahu benar apa itu global warming. Karena, kalau tidak salah termasuk menjadi bahan pelajaran mereka. Mereka inilah “Sales marketing” yang paling efektif dan tidak “ditakuti” karena tentunya tidak setiap orang dari berbagai kalangan dapat mengahadiri seminar – seminar yang notabene berisi orang –orang pintar itu . Bayangkan jika setiap siswa itu memberi tahu paling sedikit tiga orang anggota keluarga atau kenalan mereka. Efek yang terjadi bukankah bagus. Hitung saja jumlah pelajar di Indonesia. Dengan cara ini tentu “kampanye” yang dilakukan tak perlu mengeluarkan biaya yang besar bukan. Tidak perlu lagi mengundang para ahli dunia untuk seminar (yang seminarnya belum tentu dihadiri semua kalangan),apalagi untuk membuat film bertema pemanasan global yang bisa menelan biaya ratusan hingga milyaran rupiah. Yang diperlukan hanya satu hal saja (sekali lagi cuma satu hal!) yaitu peningkatan pemahaman dan kesadaran diri akan arti penting mencegah semakin parahnya pemanasan global. Siapapun anda, jika anda tahu maka sebarkanlah pengetahuan anda itu ke siapa saja. Jika tidak bisa maka jadikan saja pengetahuan itu untuk mencegah diri anda pribadi untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memperparah pemanasan global. Lakukanlah berbagai kegiatan untuk mendukung meminimalisir semakin parahnya global warming. Sekecil apapun itu sangat berarti dan akan tetap lebih baik dari ketidakpedulian. Dan usaha – usaha kecil itu akan tetap berarti besar jika dilakukan secara konsisten. Usahakan untuk melakukannya sekarang . Jangan tunggu nanti. Karena itu tak salah bila kita mengikuti prinsip seorang da’i terkenal yaitu 3M yang kepanjangannya“Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai dari sekarang”.
Label: makalah